Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Dikutip dari channel youtube Lampu Islam :
Umar r.a sedang berjalan-jalan dengan Abu Ubaidah r.a pada suatu hari. Dalam perjalanan, mereka bertemu dengan seorang wanita.
Jadi wanita itu berkata "Ya Umar, dulu kau dipanggil Umair (Umar muda), dan dulu kau sering bergulat dengan anak-anak lelaki dipasar ukad. Sekarang kau dipanggil Umar, dan tidak lama setelahnya kau menjadi Amirul Mukminin, jadi takutlah kepada Allah ya Umar, dan ketauhilah bahwa Allah akan menanyaimu perihal rakyatmu, bagaimana kau mengurus mereka."
Kemudian Umar r.a mulai menangis begitu dalam sehingga Abu Ubaidah menyalahkan wanita itu.
Umar r.a kemudian berkata "Biarkanlah dia Abu Ubaidah karena dia lah seseorang yang suaranya didengar Allah di atas langit ketujuh."
Umar r.a pada suatu malam mendengar seorang wanita tua berkata kepada cucu perempuannya "Campurkan susunya dengan air."
Jadi sang anak berkata "Wahai nenek ku, tidakkah kau mendengar bahwa Amirul Mukminin Umar r.a melarang mencapur susu dengan air?"
Jadi wanita tua itu berkata tanpa mengetahui "Dan dimanakah Umar r.a sekarang, apakah dia melihat perbuatan kita?"
Jadi cucu perempuannya yang beriman, yang yakin bahwa Allah melihat perbuatan mereka, berkata: "Jika Umar r.a tidak bisa melihat kita, maka sesungguhnya Tuhannya Umar r.a dapat melihat kita!"
Ibn Umar r.a pada suatu ketika berpapasan dengan seorang penggembala di gurun, jadi dia berkata kepadanya (untuk mengujinya) "Jual lah kepada kami seekor kambing dari gembala mu."
Jadi penggembala itu berkata "Aku hanya seorang budak, dan aku telah dipercayakan (untuk menggembala kambing)."
Jadi Ibn Umar r.a berkata kepadanya (untuk mengujinya imannya) "Katakan kepada tuanmu bahwa seekor serigala telah memangsanya."
Jadi sang penggembala yang hatinya dipenuhi ketakutan pada Allah berkata: "Dan apa yang akan kukatakan kepada Allah? Apa yang akan kukatakan kepada Allah? Jika aku berkata kepada tuanku bahwa seekor serigala memakannya, maka apa yang akan kukatakan kepada Allah? Apa yang akan kukatakan ketika anggota tubuh ini bisa berbicara kelak?"
"Pada hari (ketika), lidah, tangan dan kaki mereka menjadi saksi atas mereka terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan." (Q.s 24:24)
"Di hari itu, Allah akan memberi mereka balasan yang setimpal menurut semestinya, dan tahulah mereka bahwa Allah lah yang benar, lagi yang menjelaskan (segala sesuatu menurut hakikat yang sebenarnya)." (Q.s 24:25)
Jadi Ibn Umar r.a mulai menangis, dan menyuruh seseorang untuk membebaskannya, kemudian berkata kepadanya, "Sebuah kalimat membebaskanmu di dunia ini. Aku berdoa kepada Allah agar kalimat itu membebaskanmu pada hari kau menemui-Nya."
Dia mengatakan dengan hati yang penuh keimanan dan kesadaran diri terhadap Yang Maha Penyayang, 'Apa yang akan kukatakan kepada Allah?' Jika kalian ingin mengetahui tingkat keimanan kalian, maka awasi diri kalian ketika sedang sendiri.
Sesungguhnya iman tidak terwujud di dalam melaksanakan shalat 2 raka'at atau berpuasa pada suatu hari, melainkan iman terwujud dalam perjuangan melawan diri sendiri dan hawa nafsu.
Demi Allah, Nabi Yusuf a.s tidak diberikan derajat yang tinggi kecuali ketika ia melalui ujian itu.
"Dan adapun orang-orang yang takut pada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya, maka sesungguhnya syurgalah tempat tinggal(nya)." (Q.s 79:40-41).
Dari ketujuh golongan yang akan diberikan naungan oleh Allah di hari dimana tidak ada tempat bernaung kecuali naungan-Nya, seseorang yang mengingat Allah ketika sendirian dan mata nya basah akan air mata, dan seseorang pria yang digoda oleh wanita cantik nan mempunyai jabatan tinggi untuk melakukan perzinaan, tapi pria itu berkata "Aku takut kepada Allah."
Celakalah kepada dosa-dosa, betapa jeleknya dampak dari dosa, dan betapa jahatnya kabarnya, dan apakah dosa-dosa terjadi kecuali ketika kita sedang sendiri, atau dalam keadaan tidak taat?
Wahai kalian yang tidak bisa bersabar atas apa yang kalian hasratkan. Katakan padaku, siapakah kamu? Dan apa pengetahuan mu? Seberapa tinggi derajat yang telah kau capai?
Maka apabila malapetaka yang sangat besar (hari kiamat) telah datang. Pada hari (ketika) manusia teringat akan apa yang telah dikerjakannya, dan diperlihatkan neraka dengan jelas kepada setiap orang yang melihat. Adapun orang yang melampaui batas dan lebih mengutamakan kehidupan dunia, maka sesungguhnya nerakahlah tempat tinggal(nya).
Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya, dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya, maka sesungguhnya syurgalah tempat tinggal(nya).
Semoga kita termasuk orang-orang yang beriman kepada Allah s.w.t.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar